Inspektorat Usut Penyimpangan Dana Pramuka Jambi

AMBI - Pihak Inspektorat Provinsi Jambi sudah mengirim laporan hasil pemeriksaan (LHP) terkait dugaan penyelewengan dana abadi Kwarda Pramuka Provinsi Jambi senilai lebih Rp 3 miliar, kepada gubernur Jambi.

Sejumlah pengurus pramuka sudah dimintai keterangannya, termasuk Ka Kwarda, Firdaus dan Bendahara Sepdinal.

Kepala Inspektorat Provinsi Jambi, Erwan Malik kepada Tribun, Sabtu mengakui, pihaknya sudah meminta keterangan beberapa pengurus pramuka, terkait dugaan penggelapan dana abadi pramuka yang bekerjasama dengan sebuah perusahaan kelapa sawit PT Inti Indosawit Subur (PT IIS).

"Mereka (pengurus pramuka) sudah kita minta ketengannya, dan sudah dibuat LHP-nya untuk dikirim ke Gubernur Hasan Basri Agus. Kita belum tahu apa rekomendasi gubernur nanti, kita hanya bertugas menindak lanjutinya," ungkap Erwan Malik.

"Kita upayakan menempuh jalan yang terbaik, jika memang bisa ditempuh. Maksud kami, pemerintah minta dana yang digelapkan tersebut bisa dikembalikan," ucapnya.

Sejauh ini kasus tersebut belum sampai ke ranah hukum, karena ada itikad baik dari pihak-pihak terkait untuk mengembalikan dana tersebut.

Sementara itu Sepdinal yang dihubungi Tribun melalui telepon, Sabtu (23/4/2011) mengakui bahwa dia pernah dimintai keterangan oleh pihak inspektorat terkait dugaan penggelapan dana abadi tersebut. Ia juga mengiyakan kalau kapasitasnya saat itu sebagai bendahara Kwarda Pramuka Jambi.

Namun, Sepdinal belum bisa memberi keterangan lebih jauh, karena dia sedang mengemudi mobil. "Nanti sajalah ya, saya sedang nyetir," ucapnya.

Keterangan yang dikumpulkan Tribun dari berbagai sumber membeberkan bahwa, dana abadi dari perusahaan PT IIS tersebut masuk ke kas pramuka sekitar tahun 2000. Dalam kurun waktu itu,jumlahnya lebih kurang Rp 24,2 miliar. Sedangkan jumlah dana abadi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan adalah Rp 3 miliar.

Sumber : tribunnews.com